Minggu, 19 Juli 2009

LMND Makassar Mengutuk Terorisme dan Neoliberalisme



Puluhan orang aktifis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menggelar aksi di depan kantor KPUD Sulsel, siang tadi (17/07). Mereka mengecam aksi terorisme dan neoliberalisme.

Dalam aksinya, massa melumuri badannya dengan cat putih, dan kemudian menuliskan sejumlah tuntutan mereka, seperti penghapusan utang, menolak privatisasi BUMN, nasionalisasi perusahaan tambang asing, dan penolakan terhadap agenda neoliberalisme. Selain itu, mereka juga membawa “karangan bunga” sebagai bentuk duka cita terhadap para korban aksi terorisme di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.Ketua LMND Makasar Babra Kamal mengatakan, aksi ini dimaksudkan untuk menyerukan persatuan seluruh bangsa Indonesia, guna menghadapi ancaman terorisme dan neoliberalisme. Dia juga mengatakan, serangan terorisme berulang kali di berbagai wilayah Indonesia adalah buah dari dukungan pemerintahan SBY terhadap proyek “perang melawan terorisme” yang digalang AS dan kubu imperialis.Selain itu, LMND juga menyesalkan pernyataan pers presiden SBY, yang menurut mereka, justru memecah belah bangsa Indonesia dan berupaya mengalihkan persoalan kecurangan pemilu. Menurut mereka, persoalan penggunaan terorisme sama sekali berbeda dengan prinsip protes terhadap kecurangan pemilu. Memprotes kecurangan pemilu, katanya, merupakan hak politik seluruh rakyat Indonesia untuk menjamin proses demokrasi, dan disampaikan dengan cara demokratis pula, seperti demonstrasi dan cara-cara formal. Sementara itu, aksi terorisme jelas merupakan kejahatan terhadap demokrasi dan kemanusiaan, yang dilakukan oleh kelompok –kelompok anti demokrasi. Selain itu, mereka menganggap pernyataan pers presiden SBY mendahului penyeledikan dan kesimpulan polisi. Sehingga, menurut mereka, presiden SBY telah menyalah-gunakan kekuasaannya sebagai presiden, untuk menyudutkan dan menghajar lawan-lawan politiknya. Dalam pernyataan sikapnya, LMND Makassar menganjurkan kepada seluruh pejuang demokrasi, aktifis anti neoliberal, dan seluruh rakyat untuk bersatu padu melawan terorisme dan neoliberalisme. “Terorisme dan neoliberalisme sama-sama dapat mengakibatkan kematian, kesengsaraan, dan ketakutan luar biasa,” ujar seorang orator.

Sabtu, 17 Juli 2009 | 14.22 WIB

Dikutip dari Berdikari Online


0 komentar:

Posting Komentar