Sabtu, 25 Juli 2009

Perayaan Ultah PRD Berlangsung Cukup Sederhana

Perayaan ulang tahun Partai Rakyat Demokratik (PRD) berlangsung cukup sederhana di Kantor DPP Papernas, tadi malam (22/07). Kader, mantan, dan simpatisan PRD, dari berbagai latar belakang politik dan bidang pekerjaan, berbaur menjadi satu dalam perayaan ini. Selain itu, panitia juga menyediakan stand “angkringan” untuk mewadahi bincang-bincang para partisan demokrasi ini. Hampir tidak ada kesan “formal” dalam acara ini. Sebelum pemotongan tumpeng, yang menandai perayaan hari pendirian PRD secara legal (terbuka), sekjend KPP-PRD, Agus Jabo Priyono menyampaikan sambutan singkat. Pada saat pendirian PRD, kata Agus Jabo, lapangan politiknya adalah berhadapan dengan kediktatoran militeristik rejim orde baru, sehingga tuntutan utama PRD, ketika itu, adalah pembukaan ruang politik dengan mendesakkan demokrasi multi-partai. Untuk itu, kata Jabo, program utamanya adalah penggulingan Soeharto, pencabutan 5 paket UU politik 1985, dan pencabutan dwi-fungsi ABRI. Sementara paska kejatuhan orde baru, kata Jabo, kita berhadapan dengan lapangan politik baru, yakni penjajahan gaya baru oleh bangsa asing, dengan memanfaatkan institusi-institusinya; demokrasi liberal, neoliberalisme, dan sebagainya. sehingga, menurut Jabo, perjuangan anti-neoliberalisme dan pembebasan nasional merupakan bagian tidak terpisahkan dari tugas sejarah PRD dalam pembebasan rakyat terhisap.

Menyinggung keberadaan orang-orang PRD yang sudah tersebar di berbagai partai politik, lembaga negara, dan berbagai bidang pekerjaan, Jabo mengharapkan mereka tetap memberikan kontribusinya dalam membangun dan memperkuat partai, berdasarkan bidang dan lapangan pekerjaan masing-masing. Intinya, menurut dia, bahwa PRD harus menjadi partai yang memimpin perjuangan rakyat menuju pembebasannya dari segala penghisapan. Setelah sambutan Agus Jabo, mantan Sekjend PRD, Petrus Hariyanto didaulat untuk memotong tumpeng ulang tahun PRD. Dalam acara tadi malam, tampak beberapa mantan pengurus dan pimpinan PRD, seperti Haris Rusly Moti, Faisol Reza, Natalia Scholastika, dan lain-lain.


0 komentar:

Posting Komentar