Selasa, 21 Juli 2009

Tokoh Muda Sesalkan Pernyataan Presiden SBY


Sejumlah tokoh muda yang tergabung dalam Forum Muda untuk Kemandirian Bangsa menyesalkan pernyataan pers presiden SBY, sesaat setelah peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, pada 17 juli lalu. Menurut mereka, pernyataan SBY ini sangat provokatif, tendensius, dan mengabaikan asas praduga tak bersalah. Dengan menggunakan isu pemboman untuk menyerang pesaing-pesaing politiknya, SBY dianggap telah menyalah-gunakan jabatannya sebagai presiden.

Mereka yang hadir antara lain Adhie Massardi, Agus Jabo Priyono, Boni Hargens, Salamuddin Daeng, Dominggus Oktavianus, Nuraini, Iskandar Sitorus, Abdul Rohim (aktifis angkatan 77), dan Haris Rusly Moti. Agus Jabo Priyono mengatakan, sikap emosional SBY yang terlalu dini mengaitkan peledakan bom dengan pilpres 2009, dianggap sebagai bentuk pengalihan isu semata. Karena, menurut dia, carut marut dan kecurangan dalam pilpres memang sudah tidak dapat disembunyikan lagi. “Ini merupakan pertanda lahirnya otoritarianisme baru,” ujarnya. Sementara itu, Adhie Massardi menilai, pernyataan presiden SBY bahwa dirinya merupakan target dari para pelaku terror terbilang sikap berlebihan, karena hampir semua presiden Indonesia sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Bahkan, menurut dia, Bung Karno pernah terancam pembunuhan sebanyak 23 kali, dan ancaman itu benar-benar nyata dan terbukti. “Bung Karno pernah ditembak pistol, di serang dengan bom dan granat, di serang roket dari udara (baca, peristiwa Maukar), dan sebagainya,” ungkapnya. Dalam pernyataan bersamanya, forum muda untuk kemandirian bangsa menyerukan kepada seluruh kalangan untuk tetap mengkritisi pelaksanaan pilpres lalu. Selain itu, mereka juga menyerukan agar rakyat tetap memperkuat perlawanan terhadap sistim neoliberalisme.

ULFA ILYAS


0 komentar:

Posting Komentar